Body Mass Index (BMI) merupakan
nilai yang didapat dari perhitungan berat & tinggi badan seseorang. Melalui
IMT, seseorang bisa tahu apakah ia memiliki tubuh yang proporsional atau tidak.
BMI sendiri memiliki 5 kategori, yakni underweight (kekurangan berat badan),
normal (ideal), overweight (kelebihan berat badan), obese I (obesitas tingkat
1), dan obese II (obesitas tingkat 2). Lalu, bagaimana cara penghitungannya?
Sekarang, menghitung BMI sangat mudah, yakni melalui kalkulator BMI. BMI tidak normal bisa memprediksi
resiko kesehatan seperti diabetes melitus, stroke, dan penyakit jantung.
Definisi & Cara Mengetahui Berat Badan yang Ideal
Berat badan yang ideal membantu
kita terhindar dari beberapa penyakit. Kamu mungkin sudah sering memperhatikan
berat badan menggunakan timbangan. Namun, mengetahui BMI di dalam tubuh juga
sangat penting. Indeks Masa Tubuh (IMT) merupakan penilaian standar, apakah
berat badan seseorang kurang, normal, berlebih, atau bahkan obesitas. Di
sinilah kita perlu mengetahui cara menghitung BMI.
Cara Menghitung Berat Badan dengan BMI
Ada rumus BMI yang cara kerjanya
adalah membandingkan berat badan dengan tinggi badan kamu. Cara menghitngnya
adalah dengan membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi badan (dalam m2).
Rumusnya bisa dilihat seperti di bawah ini:
BMI = Berat badan (kg) : Height
(m2)
Contohnya, sekarang kamu
mempunyai berat badan 80kg & tinggi 1,75m. Lalu, apakah kamu termasuk
obesitas atau memiliki berat badan normal?
Pertama, kalikan tinggi badan
(dalam kuadrat), 1,75 x 1,75 = 3,6. Kemudian, bagi berat badan dengan hasil
kuadrat tadi, 80 : 3.06 = 26,1.
Kemudian, cocokkan angka BMI kamu
(2,61) dengan kategori di bawah ini:
Ø Di
bawah 18,5 = kurang proporsional
Ø 18,5
– 22,9 = normal
Ø 23
– 29,9 = berat badan berlebih dan berpotensi obesitas
Ø Di
atas 30 = obesitas
Dari contoh kasus di atas, angka
BMI kamu adalah antara 23 – 29,9. Artinya, kamu memiliki berat badan berlebih
& berpotensi mengalami obesitas.
IMT Tidak Bisa Jadi Tolak Ukur Berat Badan Ideal
BMI bukan metode pengukuran yang
akurat & ideal. BMI juga tak bisa menjelaskan sebab dari masalah berat
badan yang dialami seseorang. Satu jenis pengukuran definitif tak bisa
diberlakukan sama untuk semua aspek.
Selain itu, BMI tak memperhitungkan
jumlah & distribusi lemak di tubuh guna mengukur resiko penyakit kronis.
Postur badan tinggi & besar juga dapat memiliki berat badan di atas normal
dari faktor masa ototnya.
Seseorang dengan tubuh kurus
mungkin juga mempunyai perut buncit atau bahkan diabetes. Tak hanya itu saja,
BMI terlalu rendah dapat diakibatkan oleh faktor lanjut usia atau penyakit
tertentu.
Perlukah Konsuktasi Dokter Mengenaui BMI?
Kesimpulannya, BMI tak sepenuhnya
bisa mewakili diagnosis kesehatan tubuh & resiko penyakit secara
menyeluruh. Ada baiknya, konsultasikan dengan dokter tentang resiko &
kekhawatiran kamu terhadap kesehatan yang berhubungan dengan berat badan kamu.
Faktanya, masih banyak sekali dari kita yang cuek dengan masalah berat badan.
Padahal, masalah berat badan akan sangat berbahaya jika dibiarkan
terus-menerus.
Lalu, di mana kita bisa menemukan
konsultan yang tepat untuk bertanya dan konsultasi masalah berat badan? Kamu
bisa konsultasi online di sehatQ.
Kamu bisa mengajukan semua pertanyaan yang ingin kamu ketahui dan akan langsung
dijawab oleh dokter ahlinya dengan tepat dan akurat.
Deskripsi: Kalkulator BMI sangat berguna menghitung angka BMI, untuk mengetahui apakah berat badanmu kurang, normal, berlebih, atau obesitas.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.